
Angpao Kearifan
Angpao Kearifan – 31 Januari 2022 09:33 31 Januari 2022 09:33 Diperbarui: 31 Januari 2022 10:26 725 113 83
Banyak cara dan jalan untuk mewujudkan hidup bersama, sehingga tidak perlu menunggu akhir hidup untuk ikut aktif dan memberikan sedikit kebahagiaan kepada anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Angpao Kearifan
Bertepatan dengan Tahun Baru Imlek 2022, maka kami mengajak para Sahabat Pengasih untuk berpartisipasi dalam pembagian Angpao, tidak merogoh kocek, tetapi hanya sebagai “inspirasi” atau apapun. Klik pada apa yang diperbolehkan untuk posting ini. Setelah selesai klik dan tinggalkan komentar singkat, nama Anda akan tercantum sebagai peserta event : “Parts for Chinese New Year Angpao” dengan nominal Rp 10.000
Menunggu Barongsai Halaman 2
Uang 10.000 rupiah memang diakuinya hanya pecahan yang sangat kecil, namun bagi anak-anak yang membutuhkan, uang 10.000 rupiah itu sungguh merupakan tempat yang membahagiakan.
Uang yang terkumpul dari “klik” tersebut akan disumbangkan sepenuhnya ke Yayasan Inspirasiana, yang akan membantu menyalurkannya sesuai kebutuhan, terlepas dari apakah anak-anak merayakan Imlek atau tidak.
Misal total klik artikel ini adalah 200 orang, berarti 200 x 10.000 IDR = akan kami berikan ke lembaga Inspirasiana untuk membantu pendistribusiannya.
Tidak ada motif tersembunyi di balik rencana ini. Semuanya sederhana, kami mengajak Anda untuk berperan aktif guna menunjukkan kepedulian kami terhadap anak-anak yang kurang mampu
Ssst, Ada Pohon Angpao Rejeki Di Saffron
Semoga dengan bantuan para pramuka yang menghabiskan waktu sekitar 5 detik kita dapat membangun rasa persatuan melalui forum ini. Gagasan ini diterima secara spontan dan setelah berdiskusi dengan istri saya, kami sepakat untuk berbagi kehidupan dengan cara dan gaya ini. Saya harap Anda akan menerima dukungan dari semua teman yang welas asih, tidak ada yang tertinggal karena keinginan teman yang welas asih.
Catatan: Seluruh dana kami percayakan sepenuhnya kepada lembaga INSPIRASIANA untuk penyaluran sesuai rencana. Tahun Baru Imlek identik dengan berkumpul bersama keluarga dan sahabat. Tahun Baru Imlek 2021 ini berbeda karena pandemi COVID-19 memakan korban. Namun, Sekolah Bodhi Yutama selalu memiliki cara berinovasi dan berusaha menghadirkan Tahun Baru Imlek yang baru dan menarik. Jurusan Mandarin dan Jurusan Seni Budaya Pribumi berkolaborasi dalam produksi pertunjukan Wayang Kirtas
Yang menggambarkan versi asal usul ang pao yang diwariskan orang tua dalam keluarga Tionghoa kepada anak cucu mereka.
Pertunjukan wayang kertas ini untuk menyambut Festival Lentera atau 元宵节yuanxiaojie, yang dirayakan pada hari kelima belas Tahun Baru Imlek. Kegiatan tersebut melibatkan unit KB, TK, SD, SMP dan SMA, tim dari jurusan seni Bodhi Utama, beberapa guru dari unit SMP dan siswa SD, SMP dan SMA.
Satu Klik Bernilai Rp.10.000 .
Inspirasi bentuk dan estetika karakter wayang berasal dari wayang kulit Tionghoa yang diasosiasikan dengan kearifan lokal dan nilai estetika. Ini adalah pertama kalinya sekolah tiga bahasa berhasil di Jawa, bahkan mungkin di Indonesia.
Berbeda dengan pertunjukan Wayang Kulat tradisional pada umumnya, pertunjukan Wayang Kirtas memadukan keunggulan teknologi modern dengan estetika kesenian tradisional. Seorang guru Mandarin menjadi dalang yang menggerakkan wayang. Sedangkan pengisi suara karakter diisi oleh siswa dan beberapa guru Bodhi Yotama. Bekerja sama dengan departemen seni, gambar dan suara yang mengiringi pertunjukan membuat pertunjukan menjadi lebih hidup dan realistis.
Legenda Yasukian diceritakan dengan indah dengan dialog dalam empat bahasa seperti Mandarin, Inggris, Indonesia, dan Jawa. Bercerita tentang sebuah keluarga yang merayakan Imlek bersama, dimana sang kakek kemudian menceritakan asal usul uang yang diberikan oleh Ang Pao. Ruang bergerak ke waktu, yaitu zaman Cina kuno. Konon di awal musim semi orang hidup dalam ketakutan dan teror karena ada makhluk jahat bernama Sui yang berkeliaran memakan hewan dan menculik anak-anak. Apa hubungannya uang Angpao dengan legenda Sui ini?
Saksikan saja pagelaran wayang kertas yang dibawakan Jurusan Mandarin Bodhi Yutama dan Jurusan Seni Bodhi Yutama di YouTube Sekolah Budi Yutama; Tahun Baru Imlek 2021
Lebaran Ala Nusantara; Modal Kultural Membangun Etos Moderasi Beragama
Wayang Kirtas Bodhi Yotama adalah inisiatif terbaru yang unik dan kreatif untuk menghidupkan kembali kekuatan Wayang sebagai media.
Kami pun membuka mata terhadap warisan budaya besar China yang telah menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Tema cerita adalah cerita tentang nilai dan kebajikan dalam kehidupan, sehingga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kita semua.
Perayaan Keragaman dan Karakter Hebat, Presentasi Kelulusan SD, SMP, SMA Bodhi Utama Tahun Pelajaran 2022-2023, 16 Juni 2023
Selamat Kela Juara 1 Single Singer FLSSN Kabupaten Malati Akan Mewakili Tingkat Kabupaten 22 Mei 2023 Artikel ini membutuhkan referensi tambahan untuk memastikan kualitasnya. Bantu kami menyempurnakan artikel ini dengan menambahkan referensi ke sumber terpercaya. Pernyataan tanpa sumber dapat ditentang dan dihapus. Cari sumber: “Angpau” – Berita · Koran · Buku · Cendekiawan · JSTOR (Jan 2022)
Bansos Dikorupsi, Wakil Menteri Keuangan Ucap Cari Dananya Bansos Sangat Sulit
Dalam budaya Tionghoa dan Asia, sebuah angpao (Hanzi: 紅包, pinyin: hóngbāo) adalah hadiah dalam amplop merah, biasanya berisi uang, sebagai hadiah selamat datang pada Tahun Baru Imlek atau hari raya lainnya. Hokkien menyebutnya angpao, Kanton menyebutnya lai (利市/利是), Vietnam menyebutnya lì xì, dan Korea sae bae don (세性돈/歲拜돈).
Istilah angpao dalam kamus Tionghoa adalah “uang dibungkus kemasan merah sebagai hadiah; bonus pembayaran; bonus uang yang diberikan penjual kepada pelanggan karena membeli produknya; suap”. Hong berarti nama Hong; Merah, terkenal, revolusioner, bonus”.
Angpaw biasanya ditampilkan pada saat ada pertemuan masyarakat atau keluarga seperti pernikahan, ulang tahun, memasuki rumah baru, hari raya seperti imlek, pemberian bonus kepada penari barongsai, pemberian sedekah kepada ustadz atau tempat ibadah, dll. Pada acara pernikahan, pasangan suami istri biasanya disuguhi angpao oleh anggota keluarga senior dan para undangan. Masyarakat yang masih memegang teguh budaya tradisional menggunakan Angpaw untuk membayar guru dan dokter.
Angpaw merupakan simbol kebahagiaan dan kegembiraan yang membawa keberuntungan. Warna merah angpa melambangkan kebahagiaan dan menghilangkan energi negatif. Oleh karena itu, angpao tidak diberikan sebagai ungkapan rasa simpati karena dianggap si pemberi senang atas musibah keluarga.
The Legend Of Yasuiqian (legenda Angpao)
Pendonor Angpaw biasanya adalah pasangan suami istri dan penerimanya adalah anak yang belum menikah atau masih kecil.
Beberapa orang memiliki kebiasaan memberikan uang dalam jumlah besar dalam bentuk koin atau uang kertas, sehingga penerimanya tidak dapat menebak berapa banyak uang yang didapatnya. Masyarakat biasanya melarang anak-anak membuka tas merah saat mereka masih bersama untuk menghindari kebingungan antara pemberi tas merah (misalnya karena jumlah uang yang diberikan berbeda).
Jumlah uang dalam amplop bervariasi. Untuk peristiwa bahagia jumlahnya biasanya genap dan untuk kematian jumlahnya ganjil. Menurut kepercayaan Tionghoa, angka ganjil diasosiasikan dengan pemakaman, dan angka “empat” (Tionghoa = 四, pinyin = sì) adalah homofon untuk kata “mati” (Tionghoa = 死; pinyin = sǐ). Namun, di beberapa daerah China, biasanya orang memberikannya kepada pasangan suami istri sebagai simbol angka ganjil yang tidak bisa dibagi lagi.
Dalam perkawinan, pemberi angpao menilai apakah nilai nominal yang diberikannya dapat menutupi biaya yang dikeluarkan pasangan suami istri untuk hiburannya. Selain itu, denominasi juga terkadang menunjukkan hadiah ucapan selamat kepada pasangan suami istri, seperti $288 (2 mewakili suami dan 88 mewakili shuangxi atau kebahagiaan bersama) dan $388 (3 his mewakili pasangan yang akan segera diberkati. Anak-anak [2 orang tua + 1 anak]) . Karena angka 8 melambangkan kekayaan, orang biasanya mencoba membayar dengan kantong merah dengan nilai nominal 8.
Grebeg Sudiro, Bukti Keberagaman Bisa Berdampingan
Di Cina, selama Kekaisaran Cina, orang kuno biasa mengikat koin dengan benang merah. Uang tersebut disebut yāsuì qián (壓祟錢), yang berarti “uang untuk mengusir roh jahat”, yang dipercaya dapat melindungi orang tua dari penyakit dan kematian. Ketika orang Tionghoa menemukan metode pencetakan, Yasu Qian diganti dengan amplop merah. Uang selanjutnya disebut yāsuì qián (壓歲錢), menggunakan karakter sui yang berarti “usia tua” daripada “roh jahat”.
Vietnam mengatakan Angpao lì xì (mirip dengan bahasa Kanton) atau dalam beberapa kasus Phong Bao Meng Thuy (Gulungan Tahun Baru).
Orang Thailand menyebutnya Ang Pao (mirip dengan dialek Teochew) atau Tai Aya oleh orang Sino-Thai. Di Myanmar (Burma) disebut an-pao (Burma: ‘) dan di Kamboja disebut ang pao.
Warga Tionghoa di Filipina bertukar ang pao selama perayaan Tahun Baru Imlek. Bagi orang non-Tionghoa Filipina, ang paw (atau ampaw) umumnya dianggap sebagai simbol Tahun Baru Imlek. Beberapa penduduk setempat mengadopsi budaya ini untuk melahirkan, terutama memberikan Aguinaldos pada waktu Natal.
Lukisan Membajak Sawah Kearifan Lokal Tradisional Orisinil Timbul/palet Bingkai
Di Jepang, hadiah berupa uang yang disebut otushama diberikan kepada anak-anak oleh semua kerabat mereka selama perayaan Tahun Baru Jepang. Namun, amplop yang digunakan berwarna putih dan di atasnya tertulis nama penerima. Praktik serupa, shogi-bakuro, digunakan di pesta pernikahan, tetapi amplopnya dilipat alih-alih direkatkan dan dihias dengan pita.
Angpao disebut di Malaysia berdasarkan bahasa Kanton yaitu angpao. Tradisi ini kurang populer di Semenanjung Malaysia tetapi sangat populer di Sabah. Orang Tionghoa di Sabah memberikan ang pao kepada cucu, teman dekat, sahabat dan tetangga mereka atau menggunakannya untuk mengemas uang untuk dimasukkan ke dalam kotak amal di pagoda.
Warga Muslim di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura telah mengadopsi budaya Tionghoa sebagai bagian dari Idul Fitri atau pernikahan. Namun mereka tidak menggunakan amplop merah, melainkan amplop yang mirip dengan amplop merah, tetapi berwarna hijau. Hijau adalah warna tradisional yang digunakan oleh Islam, dan penggunaannya didasarkan pada tradisi amal. Dalam Al-Qur’an, sedekah lebih informal daripada zakat dan dalam budaya yang berbeda
Angpao thr, angpao kecil, angpao custom, angpao, angpao lebaran, qq angpao, angpao putih, angpao sangjit, angpao online, amplop angpao, kearifan, cetak angpao